All Out, menjadi kata-kata yang tepat ditujukan untuk suporter futsal SMA Sejahtera, Surabaya, yaitu Ultras Smara. Mereka dengan segenap tenaga dan semangatnya mendukung tim sekolahnya di kompetisi Garuda Futsal League (GFL).

Ketua Suporter SMA Sejahtera, Yogi Satrio menjelaskan, datang ke GOR Futsal Unesa membawa sekitar 250 orang untuk mendukung tim futsal berlaga.

Ia menambahkan, jumlah suporter yang datang ke GOR Unesa paling banyak daripada even-even lainnya.

"Kami juga tidak menyangka bisa hadir sebanyak ini karena sebelumnya kami sempat tidak didukung sekolah. Tapi karena kami bisa membuktikan kalau bisa lebih baik, akhirnya mereka memberikan dukungan," katanya.

Yogi menceritakan, sebenarnya 250 orang suporter yang datang ke GOR Futsal Unesa masih tidak sesuai dengan target tim mereka.

"Target kami sebenarnya 300 orang, tapi tetap bersyukur karena tetap bisa hadir sebanyak 250 orang," jelas Yogi usai pertandingan.

Sementara itu Ultras Smara sendiri menyuguhkan koreografi 3 dimensi yang spektakuler, yaitu menampilkan gambar banteng berwarna merah.

"Tema kami we rest for victory, not for dead, artinya kami mencoba bangkit untuk menang dan menjadi lebih baik. Setelah mungkin sebelumnya kami sempat mati," bebernya.

Dirijen Ultras Smara Alkent Bushyohmy menambahkan, ukuran koreo 3 dimensi paling besar daripada sebelum-sebelumnya.

"Ini yang pertama kalinya kami buat, tapi tidak sebesar ini," ungkapnya.

Alkent mengungkapkan, proses pembuatan koreo memakan waktu lebih dari satu minggu. Menurutnya bisa lebih cepat dari jadwal yang ditentukan.

"Ada kendala-kendala yang juga sempat menghambat proses pengerjaan. Akhirnya bisa selesai dalam satu minggu," lanjutnya.

Kendala-kendala yang dimaksudkan oleh Alkent adalah dari bahan-bahan, seperti sketsa, cat, dan lain sebagainya.

"Tapi hasilnya benar-benar membuat kami puas. Meskipun pada akhirnya tim sekolah kami kalah, tapi ini menjadi pengalaman yang berkesan untuk kami di GFL," pungasknya. (fha/gfl)